Di zaman emansipasi seperti saat ini, sudah tak bisa dielakkan lagi banyaknya istri yang bekerja di luar rumah baik untuk membantu perekonomian keluarga atau karena keinginan untuk berkarier. Sebagai seorang suami yang mengizinkan istrinya untuk bekerja di luar rumah, suami harus memberikan dukungan sepenuhnya kepada sang istri sebagai wujud keridhaanya atas pekerjaan sang istri. Untuk menunjukkan dukungannya kepada sang istri, banyak yang bisa dilakukan oleh para suami. Berikut ini saya paparkan enam hal yang bisa dilkakukan suami yang memiliki seorang istri yang bekerja.
Yang pertama adalah mengantar istri ke tempat kerja. Inilah yang harus sering dilakukan oleh seorang suami kepada istrinya yang bekerja. Bahkan hal tersebut harus diprioritaskan sebelum sang suami berangkat ke tempat kerja, yakni mengantar istri pergi ke tempat kerja. Dengan melakukan hal ini, setidaknya ada sebuah dukungan semangat yang bermakna persetujuan, pemakluman, dan keridhaan seorang suami kepada istri yang memilih untuk bekerja. Selain itu, mengantarkan istri ke tempat kerja akan meringankan beban psikis istri selama ia menjalani pekerjaannya sehari penuh, apalagi bagi seorang istri yang tahu bagaimana hukum agama tentang urgensi izin suami bagi gerak langkah mereka.
Fasilitas kendaraan bukanlah sebuah masalah yang urgen dalam hal ini. Apabila sang suami belum memiliki kendaraan pribadi, suami bisa mengantar sang istri dengan naik angkutan umun. Bila tempat kerja istri dan suami tidak sejalur, suami bisa mengantarkan istri dulu baru kemudian pergi ke tempat kerjanya sendiri. Tentu saja, tidak harus setiap hari suami melakukan ini jika memang jadwal kerja dan arah kerjanya tidak sama. Namun itu penting untuk dilakukan dan diprioritaskan bagaimanapun caranya.


Yang ke dua adalah memahami pekerjaan istri. Mengetahui jenis pekerjaan istri? Pentingkah? Sangat penting. Bahkan termasuk kategori urgen. Hal ini disebabkan oleh perlunya pola komunikasi dua arah antara suami dan istri tentang problematika dalam dunia kerja masing-masing. Jika seorang istri mengalami permasalahan dengan pekerjaannnya, seorang suami bisa memberikan solusi karena mengetahui seluk beluk pekerjaan sang istri. Begitu juga saat suami istri sedang mengobrol santai, suami akan mudah menaruh empati pada pola komunikasi. Karena itu, maka seorang suami akan mempersiapkan diri untuk menjadi pendengar yang baik. Untuk menjadi pendengar yang baik, tentu saja perlu wawasan apalagi bila seorang suami dituntut istrinya sebagai teman curhat, wajiblah baginya untuk mengetahui seluk beluk permasalahan istrinya.
Tentu saja hal ini akan berbeda jika suami dan istri memiliki pekerjaan yang sama bahkan satu kantor. Mereka memiliki nilai keuntungan pada poin ini walaupun di balik itu tentu saja ada poin lain yang harus ditambahkan sesuai dengan situasi yang ada.
Yang ke tiga adalah mengenal rekan kerja istri. Hal ini sangat penting walaupun ini tidak mudah bagi sebagian laki-laki. Seorang suami biasanya memiliki gengsi yang kadang menghalanginya untuk terlalu masuk pada dunia kerja istri. Namun sebenarnya hal ini sangat penting, terutama untuk memahami kesulitan-kesulitan kerja yang mungkin dihadapi istri.
Dengan seringnya mengantar atau menjemput istri kerja, otomatis seorang suami akan mengenal rekan kerja istri. Bahkan suami bisa mengembangkan relasi lain dengan teman kerja istri, yaitu menjalin jalinan bisnis atau mengatur jadwal olah raga bersama. Ini akan menjadi hal positif bagi istri. Dukungan suami terhadapnya dirasakan penuh dan suami menghargainya lewat ketidakseganannya untuk berinteraksi dengan rekan kerja istri.
Tentu saja , hubungan dengan teman kerja istri tetap berdasarkan batasan syar’i, yaitu dengan mempertimbangkan mahram dan buka mahram sehingga suami bisa terhindar dari fitnah pergaulan. Selain itu, sang suami bisa menunjukkan kharisma di mata teman kerja laki-laki istri. Ini juga untuk mengindari terjadinya fitnah pergaulan bagi istri. Namun. Yang terpenting dari itu semua adalah niat untuk mendukung istri sepenuhnya dalam menjalankan pekerjaannya.
Yang ke empat adalah menunggu atau menjemput istri selesai bekerja. Bila jadwal kerja suami lebih longgar dari pada istri, tidak ada salahnya suami menjemput istri sebelum istri seleasai jam kerjanya. Menunggu istri selesai bekerja dalam rangka menjemputnya akan sedikit menghapus kepenatan psikis yang dirasakan istri selama bekerja hampir seharian. Apalagi bila suami belum memiliki pekerjaan tetap, kebiasaan ini dapat meminimalisasi hambatan psikologis anta keduanya.
Senyum pertama sang istri saat memandang suami yang sedang menunggunya adalah senyuman terindah yang menunjukkan penghargaanya kepada dukungan suami. Apalagi jika kemudian istri shalihah itu mencium tangan suami, semakin lengkaplah sikap saling menghormati di antara keduanya.
Yang ke lima adalah membawa anak ke tempat kerja istri. Selain dukungan dari suami tercinta, istri yang bekerja juga membutuhkan dukungan dari buah hatinya. Jika sang suami tidak memiliki pekerjaan yang padat, ada baiknya jika sesekali suami mengajak anaknya untuk menjemput istri bekerja. Hal ini juga untuk menanamkan rasa hormat anak kepada ibunya yang ikut berperan dalam mencari rezeki. Pemahaman itulah yang akan berimbas pada penghargaan anak atas kerja keras ibunya. Anak yang mengetahui dan memahami kerja sang ibu, Insya Allah tidak akan menuntut sang ibu untuk memenuhi segala keinginan manjanya di rumah.
Jika anak memahami ibunya yang bekerja, maka dalam diri anak akan melekat citra seorang ibu yang selain identik dengan memasak, menyediakan susu, mengemong mereka, juga identik dengan pekerjaan publiknya. Insya Allah rasa hormat sang anak kepada ibu akan semakin besar dan sang anak mau mengerti ketika suatu hari sang ibu tidak bisa hadir saat mereka butuh.
Kesiapan anak untuk ditingglakan ibunya bekerja akan mengobati kekurangan beban psikilogis pada anak-anak karena hanya bertemu dengan sang ibu hanya pada sore-malam-pagi dan akhir pekan. Pemahaman inilah yang bisa mengimbangi bahaya lepas keterikatan psikologis antara anak dan ibu. Dalam hal ini, bapak atau suamilah yang menjembataninya.
Yang ke enam adalah mengajak istri makan di tempat yang istimewa. Hal ini bisa dilakukan di akhir pekan ketika suami memiliki rezeki, saat ulang tahun pernikahan, atau saat tak ada momen apapun dengan tujuan untuk memberi kejutan kepada istri. Yang jelas, dengan cara seperti ini, banyak hal yang bisa dikomunikasikan antara suami dan istri secara santai sehingga momen ini bisa menjadi sarana refreshing setelah menghadapi rutinitas pekerjaan.
Tentu saja sang suami harus memiliki wawasan tempat makan yang bisa menumbuhkan suasana kondusif untuk komunikasi dan beromantis ria atau bahkan bisa saja sang suami bertanya kepada sang istri tentang seleranya. Siapa tahu ada menu kesukaan di tempat favorit istri. Penuhilah keinginan dengan niat ikhlas menghargai setiap apa yang dikerjakannya.
Begitulah kiranya tips-tips menunjukkan dukungan kepada istri yang bekerja yang saya kutip dari buku “My Wife My Prince, Tips Jitu Mencintai Istri Apa Adanya “karya M. Irfan Hidayatullah. Semoga ke enam tips tadi bisa menjadi referensi bagi teman-teman yang memiliki istri bekerja di luar rumah sehingga keharmonisan keluarga akan tetap terjaga meskipun istri memiliki kesibukan di luar rumah.




Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang

Singa jka tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran

Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa
Jika di dalam hutan

Imam Syafii

Mendukung Istri Bekerja

Di zaman emansipasi seperti saat ini, sudah tak bisa dielakkan lagi banyaknya istri yang bekerja di luar rumah baik untuk membantu perekonomian keluarga atau karena keinginan untuk berkarier. Sebagai seorang suami yang mengizinkan istrinya untuk bekerja di luar rumah, suami harus memberikan dukungan sepenuhnya kepada sang istri sebagai wujud keridhaanya atas pekerjaan sang istri. Untuk menunjukkan dukungannya kepada sang istri, banyak yang bisa dilakukan oleh para suami. Berikut ini saya paparkan enam hal yang bisa dilkakukan suami yang memiliki seorang istri yang bekerja.
Yang pertama adalah mengantar istri ke tempat kerja. Inilah yang harus sering dilakukan oleh seorang suami kepada istrinya yang bekerja. Bahkan hal tersebut harus diprioritaskan sebelum sang suami berangkat ke tempat kerja, yakni mengantar istri pergi ke tempat kerja. Dengan melakukan hal ini, setidaknya ada sebuah dukungan semangat yang bermakna persetujuan, pemakluman, dan keridhaan seorang suami kepada istri yang memilih untuk bekerja. Selain itu, mengantarkan istri ke tempat kerja akan meringankan beban psikis istri selama ia menjalani pekerjaannya sehari penuh, apalagi bagi seorang istri yang tahu bagaimana hukum agama tentang urgensi izin suami bagi gerak langkah mereka.
Fasilitas kendaraan bukanlah sebuah masalah yang urgen dalam hal ini. Apabila sang suami belum memiliki kendaraan pribadi, suami bisa mengantar sang istri dengan naik angkutan umun. Bila tempat kerja istri dan suami tidak sejalur, suami bisa mengantarkan istri dulu baru kemudian pergi ke tempat kerjanya sendiri. Tentu saja, tidak harus setiap hari suami melakukan ini jika memang jadwal kerja dan arah kerjanya tidak sama. Namun itu penting untuk dilakukan dan diprioritaskan bagaimanapun caranya.


Yang ke dua adalah memahami pekerjaan istri. Mengetahui jenis pekerjaan istri? Pentingkah? Sangat penting. Bahkan termasuk kategori urgen. Hal ini disebabkan oleh perlunya pola komunikasi dua arah antara suami dan istri tentang problematika dalam dunia kerja masing-masing. Jika seorang istri mengalami permasalahan dengan pekerjaannnya, seorang suami bisa memberikan solusi karena mengetahui seluk beluk pekerjaan sang istri. Begitu juga saat suami istri sedang mengobrol santai, suami akan mudah menaruh empati pada pola komunikasi. Karena itu, maka seorang suami akan mempersiapkan diri untuk menjadi pendengar yang baik. Untuk menjadi pendengar yang baik, tentu saja perlu wawasan apalagi bila seorang suami dituntut istrinya sebagai teman curhat, wajiblah baginya untuk mengetahui seluk beluk permasalahan istrinya.
Tentu saja hal ini akan berbeda jika suami dan istri memiliki pekerjaan yang sama bahkan satu kantor. Mereka memiliki nilai keuntungan pada poin ini walaupun di balik itu tentu saja ada poin lain yang harus ditambahkan sesuai dengan situasi yang ada.
Yang ke tiga adalah mengenal rekan kerja istri. Hal ini sangat penting walaupun ini tidak mudah bagi sebagian laki-laki. Seorang suami biasanya memiliki gengsi yang kadang menghalanginya untuk terlalu masuk pada dunia kerja istri. Namun sebenarnya hal ini sangat penting, terutama untuk memahami kesulitan-kesulitan kerja yang mungkin dihadapi istri.
Dengan seringnya mengantar atau menjemput istri kerja, otomatis seorang suami akan mengenal rekan kerja istri. Bahkan suami bisa mengembangkan relasi lain dengan teman kerja istri, yaitu menjalin jalinan bisnis atau mengatur jadwal olah raga bersama. Ini akan menjadi hal positif bagi istri. Dukungan suami terhadapnya dirasakan penuh dan suami menghargainya lewat ketidakseganannya untuk berinteraksi dengan rekan kerja istri.
Tentu saja , hubungan dengan teman kerja istri tetap berdasarkan batasan syar’i, yaitu dengan mempertimbangkan mahram dan buka mahram sehingga suami bisa terhindar dari fitnah pergaulan. Selain itu, sang suami bisa menunjukkan kharisma di mata teman kerja laki-laki istri. Ini juga untuk mengindari terjadinya fitnah pergaulan bagi istri. Namun. Yang terpenting dari itu semua adalah niat untuk mendukung istri sepenuhnya dalam menjalankan pekerjaannya.
Yang ke empat adalah menunggu atau menjemput istri selesai bekerja. Bila jadwal kerja suami lebih longgar dari pada istri, tidak ada salahnya suami menjemput istri sebelum istri seleasai jam kerjanya. Menunggu istri selesai bekerja dalam rangka menjemputnya akan sedikit menghapus kepenatan psikis yang dirasakan istri selama bekerja hampir seharian. Apalagi bila suami belum memiliki pekerjaan tetap, kebiasaan ini dapat meminimalisasi hambatan psikologis anta keduanya.
Senyum pertama sang istri saat memandang suami yang sedang menunggunya adalah senyuman terindah yang menunjukkan penghargaanya kepada dukungan suami. Apalagi jika kemudian istri shalihah itu mencium tangan suami, semakin lengkaplah sikap saling menghormati di antara keduanya.
Yang ke lima adalah membawa anak ke tempat kerja istri. Selain dukungan dari suami tercinta, istri yang bekerja juga membutuhkan dukungan dari buah hatinya. Jika sang suami tidak memiliki pekerjaan yang padat, ada baiknya jika sesekali suami mengajak anaknya untuk menjemput istri bekerja. Hal ini juga untuk menanamkan rasa hormat anak kepada ibunya yang ikut berperan dalam mencari rezeki. Pemahaman itulah yang akan berimbas pada penghargaan anak atas kerja keras ibunya. Anak yang mengetahui dan memahami kerja sang ibu, Insya Allah tidak akan menuntut sang ibu untuk memenuhi segala keinginan manjanya di rumah.
Jika anak memahami ibunya yang bekerja, maka dalam diri anak akan melekat citra seorang ibu yang selain identik dengan memasak, menyediakan susu, mengemong mereka, juga identik dengan pekerjaan publiknya. Insya Allah rasa hormat sang anak kepada ibu akan semakin besar dan sang anak mau mengerti ketika suatu hari sang ibu tidak bisa hadir saat mereka butuh.
Kesiapan anak untuk ditingglakan ibunya bekerja akan mengobati kekurangan beban psikilogis pada anak-anak karena hanya bertemu dengan sang ibu hanya pada sore-malam-pagi dan akhir pekan. Pemahaman inilah yang bisa mengimbangi bahaya lepas keterikatan psikologis antara anak dan ibu. Dalam hal ini, bapak atau suamilah yang menjembataninya.
Yang ke enam adalah mengajak istri makan di tempat yang istimewa. Hal ini bisa dilakukan di akhir pekan ketika suami memiliki rezeki, saat ulang tahun pernikahan, atau saat tak ada momen apapun dengan tujuan untuk memberi kejutan kepada istri. Yang jelas, dengan cara seperti ini, banyak hal yang bisa dikomunikasikan antara suami dan istri secara santai sehingga momen ini bisa menjadi sarana refreshing setelah menghadapi rutinitas pekerjaan.
Tentu saja sang suami harus memiliki wawasan tempat makan yang bisa menumbuhkan suasana kondusif untuk komunikasi dan beromantis ria atau bahkan bisa saja sang suami bertanya kepada sang istri tentang seleranya. Siapa tahu ada menu kesukaan di tempat favorit istri. Penuhilah keinginan dengan niat ikhlas menghargai setiap apa yang dikerjakannya.
Begitulah kiranya tips-tips menunjukkan dukungan kepada istri yang bekerja yang saya kutip dari buku “My Wife My Prince, Tips Jitu Mencintai Istri Apa Adanya “karya M. Irfan Hidayatullah. Semoga ke enam tips tadi bisa menjadi referensi bagi teman-teman yang memiliki istri bekerja di luar rumah sehingga keharmonisan keluarga akan tetap terjaga meskipun istri memiliki kesibukan di luar rumah.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Merantaulah


Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang

Singa jka tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran

Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa
Jika di dalam hutan

Imam Syafii

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS