Anak adalah harta yang sangat berharga bagi pasangan sumai istri. Bagi sebagian orang, kehadiran seorang anak pada sebuah keluarga baru dapat mengeratkan ikatan cinta antara suami dan istri.  karena sangat berharganya nilai seorang anak, maka sebagai orang tua hendaknya kita dapat memberikan yang terbaik untuknya. Tidak hanya terbaik dalam penyediaan fasilitas, makanan n minuman, kasih sayang tapi juga dalam hal pendidikan. Tidak hanya pendidikan formal tapi juga pendidikan sejak dini. Mendidik anak sejak dini sangat menentukan bagaimana perkembangan kedewasaan anak. Sebagai orang tua apapun tingkah laku kita akan dilihat oleh anak dan dijadikan contoh perilaku anak, baik yang baik maupun yang buruk sekalipun. Karena pada dasarnya anak berumur dibawah lima tahun rasa ingin tahu dan belajarnya sangat tinggi. Daya ingat bagi anak di bawah lima tahun sangat tajam dan sebagai orang tua sudah layaknya memberikan cotoh dalam kehidupan sehari-hari pada kegiatan-kegiatan yang positif. Sebagai contoh bila orang tua suka membaca, atau suka menulis atau suka berolah raga  dan sebagainya, si anakpun cenderung akan mencontohnya.

Berikut ini beberapa tips dalam mendidik anak ala Shirahama Sensei yang saya dapatkan dari blognya Bu Juariyah. Lets check it out!

1.Anak yang diijime (ditindas) akan tumbuh menjadi orang yang suka menindas. Anak yang disayang akan tumbuh menjadi Manusia penyayang. Anak yang senantiasa dihargai akan tumbuh menjadi orang yang menghargai.
2.Perbedaan anak yang selalu dibantu dengan anak yang tidak selalu dibantu adalah anak yang tidak selalu dibantu akan tumbuh menjadi anak yang lebih mandiri. Contoh ; Bila sejak kecil saat menangis kita selalu dan selalu menghampiri maka bukan tidak mungkin dia akan selalu bergantung dan saat mendapatkan kesulitan sedikit saja yang dia lakukan adalah menangis dan terus menangis.Akan tetapi bila sekali waktu kita biarkan (tidak selalu menghampiri) sambil kita lihat keadaannya dari jauh dalam kondisi aman-aman saja, dan ini sering kita lakukan maka anak akan menjadi seorang yang bebas dan akhirnya memutuskan masalahnya sendiri yang pada akhirnya akan menjadi anak yang mandiri.
3. Tiga alasan yang sering diucapkan oleh orang tua saat melarang anak adalah ;
A : ABUNAI artinya Berbahaya.
K : KITANAI artinya Kotor  
U : URUSAI artinya Berisik
Bukan tidak mungkin kita sering mengucapkan kata-kata diatas, dan secara tidak sengaja kita telah membatasi proses kreatifitas anak dengan alasan-alasan diatas oleh karena itu cobalah untuk menghindari kata-kata tersebut.Bila tidak memungkinkan kita bisa menjelaskan kenapa kita melarang dengan menjelaskan alasannya dan ajak anak mendiskusikannya.
Contoh : Ayo kenapa ngak boleh main bola di jalan? karena bahaya jawab anak. Kenapa bahaya? karena nanti ada mobil lewat dst dst. Yang terpenting adalah ajak anak berdiskusi tentang keputusannya.
4. Saat anak menjelang usia dua tahun anak selalu bilang "Jibun de dekiru!" "Aku bisa sendiri" baik saat ingin pakai sepatu kaus kaki, baju dan sebagainya. Biarkanlah karena itu adalah AWAL DARI KEMANDIRIANNYA.
5. Amaeru wa daiji shikasi amaekasu wa shinaiyo : Menyayangi itu penting akan tetapi jangan memanjakan.
6. Cara Marah (baca menghadapi anak saat kita kesal) pada anak :
    - Kuraberuna ; Jangan membandingkan. 
    - Kodomo nimo puraido wo motsu ; Anak memiliki harga diri, Jadi jagalah harga dirinya.
    - Dokudoku iwanaide ; Jangan merepet (ngak berenti kayak kereta) ngomongnya.
    - Kodomo ga homerareteiru Berikanlah Pujian pada anak (Saat anak usia 1-3 tahun anak senang  dipuji) setelah dipuji biasanya
      dia akan lebih mudah menerima masukan.    
    - Sippaitoki mo Homerubekida : Saat gagal sekalipun jangan dimarahi tapi HARUS di puji.
         Contoh : Saat pakai sepatu terbalik yang pertama kita ucapkan adalah kesalahannya   "Sore hantaidayo!" "Itu terbalik!" bukan berupa pujian karena usahanya yang telah mencoba pakai sepatu sendiri. Usahakanlah memujinya terlebih dahulu untuk kemudian baru memberitahukan kalau pakai sepatunya terbalik.  
      -  Kodomo no kotoba wo kurikaesu : Mengulang ucapan anak.
       Contoh : Saat anak jatuh dia berkata "Sakit!" maka kita jawab "Sakit yah?"
        Atau ada kisah lucu saat kita bersama anak pergi kekebun binatang kemudian anak berkata "Tanoshikatanee, ashita mata kurunee okaasan!"  "Seneng banget! besok datang lagi kesini (kebun binatang) ini lagi yah Mah". Kita mungkin akan berkata "Ashita kuru wake nai deshou,ashita gakkoy deshou,....,.....?!" " Besok Ngak mungkin lah kita kesini lagi, Besok sekolah kan?,....,...dst" . Padahal apa salahnya kita berkata "Sou nee Tanoshikatta nee,Mama mo mata koko ni kitainaa",..." Iya yah seneng yah, mama juga pingin deh datang lagi". Tidak ada janji dan tidak ada bohong dalam kata-kata diatas hanya ungkapan senang karena anak juga senang. dan itu artinya Anda sudah menghargai pendapatnya bahwa pergi kekebun binatang itu menyenangkan.
7.Seringlah mengucapkan kata-kata berikut :
   - Ureshii : Senang 
   - Tanoshii : menyenangkan

   - Shiawase : bahagia
   -  Daisuki  : sangat senang (pada....)
   - Aishiteiru : sayang/cinta
   - Arigatou  : Terimakasih
   - tsuiteiru   : Beruntung       
Banndingkan dengan kata-kata dibawah
   - Tsurai : susah
   - kanashi : sedih
   - Tsumaranai : membosankan
   - Iyada  : Sebel/menyebalkan/tidak mau.
   - Kiraida : Tidak suka.
   - Tsukareta : Cape
  -  Tsuiteinai : Tidak beruntung.
Cobalah berkaca pada diri sendiri mana yang sering kita ucapkan pada anak kita, mungkin saat anak pulang sekolah yang pertama kita ucapkan "Mama  lelah, kamu jangan nakal yah, mainnya jangan berantakan yah mama cape dsb". Latihlah diri kita untuk mengucapkan kata-kata yang menyenangkan contoh "Wah Mama rindu sekali sama kamu, hari ini kamu gimana disekolah? menyenangkan?" atau "Mama senang sekali bisa ketemu kamu lagi, mama cinta deh sama kamu dsb".
Satu lagi lihatlah wajah kita saat kata-kata yang menyenangkan yang sering kita ucapkan maka akan terpancar kebahagiaan dalam wajah kita pada anak berbeda jauh bila kata-kata yang dibagian bawah diatas yang sering kita ucapkan yang ada rasa sesal, penat dan lelah pada diri kita yang akhirnya timbul akibat yang tidak menyenangkan pada anak.
8. Minat atau ketertarikan pada suatu hal (興味の進点化=kyoumitenka) ditambah dengan pengalaman konsentrasi (熱中体験= shuchuutaiken) akan meningkatkan Kekuatan konsentrasi (Shuchuryoku集中力).
Jadi bila kita ingin menyuruh atau bicara pada anak lihatlah apa yang sedang dia lakukan, apabila kita sering memotong aktifitasnya misal dia sedang main balok kemudian kita bilang "ayo sebentar lagi kamu les piano, atau abis itu kamu belajar bahasa inggris lalu ini lalu itu dst dst" Bisa jadi kemampuan konsentrasinya terus terganggu yang pada akhirnya akan mengurangi kemampuan konsentrasi otaknya karena terlalu banyak perintah dan interupsi.
9. Marah itu tidak ada gunanya baik bagi anak maupun bagi kita orang tuanya. yang ada kita lelah anakpun jadi stress dibuatnya.
10. Tahu kanji otona 大人 (Orang Dewasa)? dulunya kanji ini ditulis 音無 (kanji oto=suara dan kanji nai=tidak ada) artinya ngak bersuara itu artinya sebagai orang dewasa JANGAN RIBUT! JANGAN BERISIK!  apalagi sering ngomel, hehehe...
Ijoudesu, (cukup yah)

0 komentar:

Posting Komentar

Thank you very much for your comment.

Tips Mendidik Anak

Anak adalah harta yang sangat berharga bagi pasangan sumai istri. Bagi sebagian orang, kehadiran seorang anak pada sebuah keluarga baru dapat mengeratkan ikatan cinta antara suami dan istri.  karena sangat berharganya nilai seorang anak, maka sebagai orang tua hendaknya kita dapat memberikan yang terbaik untuknya. Tidak hanya terbaik dalam penyediaan fasilitas, makanan n minuman, kasih sayang tapi juga dalam hal pendidikan. Tidak hanya pendidikan formal tapi juga pendidikan sejak dini. Mendidik anak sejak dini sangat menentukan bagaimana perkembangan kedewasaan anak. Sebagai orang tua apapun tingkah laku kita akan dilihat oleh anak dan dijadikan contoh perilaku anak, baik yang baik maupun yang buruk sekalipun. Karena pada dasarnya anak berumur dibawah lima tahun rasa ingin tahu dan belajarnya sangat tinggi. Daya ingat bagi anak di bawah lima tahun sangat tajam dan sebagai orang tua sudah layaknya memberikan cotoh dalam kehidupan sehari-hari pada kegiatan-kegiatan yang positif. Sebagai contoh bila orang tua suka membaca, atau suka menulis atau suka berolah raga  dan sebagainya, si anakpun cenderung akan mencontohnya.

Berikut ini beberapa tips dalam mendidik anak ala Shirahama Sensei yang saya dapatkan dari blognya Bu Juariyah. Lets check it out!

1.Anak yang diijime (ditindas) akan tumbuh menjadi orang yang suka menindas. Anak yang disayang akan tumbuh menjadi Manusia penyayang. Anak yang senantiasa dihargai akan tumbuh menjadi orang yang menghargai.
2.Perbedaan anak yang selalu dibantu dengan anak yang tidak selalu dibantu adalah anak yang tidak selalu dibantu akan tumbuh menjadi anak yang lebih mandiri. Contoh ; Bila sejak kecil saat menangis kita selalu dan selalu menghampiri maka bukan tidak mungkin dia akan selalu bergantung dan saat mendapatkan kesulitan sedikit saja yang dia lakukan adalah menangis dan terus menangis.Akan tetapi bila sekali waktu kita biarkan (tidak selalu menghampiri) sambil kita lihat keadaannya dari jauh dalam kondisi aman-aman saja, dan ini sering kita lakukan maka anak akan menjadi seorang yang bebas dan akhirnya memutuskan masalahnya sendiri yang pada akhirnya akan menjadi anak yang mandiri.
3. Tiga alasan yang sering diucapkan oleh orang tua saat melarang anak adalah ;
A : ABUNAI artinya Berbahaya.
K : KITANAI artinya Kotor  
U : URUSAI artinya Berisik
Bukan tidak mungkin kita sering mengucapkan kata-kata diatas, dan secara tidak sengaja kita telah membatasi proses kreatifitas anak dengan alasan-alasan diatas oleh karena itu cobalah untuk menghindari kata-kata tersebut.Bila tidak memungkinkan kita bisa menjelaskan kenapa kita melarang dengan menjelaskan alasannya dan ajak anak mendiskusikannya.
Contoh : Ayo kenapa ngak boleh main bola di jalan? karena bahaya jawab anak. Kenapa bahaya? karena nanti ada mobil lewat dst dst. Yang terpenting adalah ajak anak berdiskusi tentang keputusannya.
4. Saat anak menjelang usia dua tahun anak selalu bilang "Jibun de dekiru!" "Aku bisa sendiri" baik saat ingin pakai sepatu kaus kaki, baju dan sebagainya. Biarkanlah karena itu adalah AWAL DARI KEMANDIRIANNYA.
5. Amaeru wa daiji shikasi amaekasu wa shinaiyo : Menyayangi itu penting akan tetapi jangan memanjakan.
6. Cara Marah (baca menghadapi anak saat kita kesal) pada anak :
    - Kuraberuna ; Jangan membandingkan. 
    - Kodomo nimo puraido wo motsu ; Anak memiliki harga diri, Jadi jagalah harga dirinya.
    - Dokudoku iwanaide ; Jangan merepet (ngak berenti kayak kereta) ngomongnya.
    - Kodomo ga homerareteiru Berikanlah Pujian pada anak (Saat anak usia 1-3 tahun anak senang  dipuji) setelah dipuji biasanya
      dia akan lebih mudah menerima masukan.    
    - Sippaitoki mo Homerubekida : Saat gagal sekalipun jangan dimarahi tapi HARUS di puji.
         Contoh : Saat pakai sepatu terbalik yang pertama kita ucapkan adalah kesalahannya   "Sore hantaidayo!" "Itu terbalik!" bukan berupa pujian karena usahanya yang telah mencoba pakai sepatu sendiri. Usahakanlah memujinya terlebih dahulu untuk kemudian baru memberitahukan kalau pakai sepatunya terbalik.  
      -  Kodomo no kotoba wo kurikaesu : Mengulang ucapan anak.
       Contoh : Saat anak jatuh dia berkata "Sakit!" maka kita jawab "Sakit yah?"
        Atau ada kisah lucu saat kita bersama anak pergi kekebun binatang kemudian anak berkata "Tanoshikatanee, ashita mata kurunee okaasan!"  "Seneng banget! besok datang lagi kesini (kebun binatang) ini lagi yah Mah". Kita mungkin akan berkata "Ashita kuru wake nai deshou,ashita gakkoy deshou,....,.....?!" " Besok Ngak mungkin lah kita kesini lagi, Besok sekolah kan?,....,...dst" . Padahal apa salahnya kita berkata "Sou nee Tanoshikatta nee,Mama mo mata koko ni kitainaa",..." Iya yah seneng yah, mama juga pingin deh datang lagi". Tidak ada janji dan tidak ada bohong dalam kata-kata diatas hanya ungkapan senang karena anak juga senang. dan itu artinya Anda sudah menghargai pendapatnya bahwa pergi kekebun binatang itu menyenangkan.
7.Seringlah mengucapkan kata-kata berikut :
   - Ureshii : Senang 
   - Tanoshii : menyenangkan

   - Shiawase : bahagia
   -  Daisuki  : sangat senang (pada....)
   - Aishiteiru : sayang/cinta
   - Arigatou  : Terimakasih
   - tsuiteiru   : Beruntung       
Banndingkan dengan kata-kata dibawah
   - Tsurai : susah
   - kanashi : sedih
   - Tsumaranai : membosankan
   - Iyada  : Sebel/menyebalkan/tidak mau.
   - Kiraida : Tidak suka.
   - Tsukareta : Cape
  -  Tsuiteinai : Tidak beruntung.
Cobalah berkaca pada diri sendiri mana yang sering kita ucapkan pada anak kita, mungkin saat anak pulang sekolah yang pertama kita ucapkan "Mama  lelah, kamu jangan nakal yah, mainnya jangan berantakan yah mama cape dsb". Latihlah diri kita untuk mengucapkan kata-kata yang menyenangkan contoh "Wah Mama rindu sekali sama kamu, hari ini kamu gimana disekolah? menyenangkan?" atau "Mama senang sekali bisa ketemu kamu lagi, mama cinta deh sama kamu dsb".
Satu lagi lihatlah wajah kita saat kata-kata yang menyenangkan yang sering kita ucapkan maka akan terpancar kebahagiaan dalam wajah kita pada anak berbeda jauh bila kata-kata yang dibagian bawah diatas yang sering kita ucapkan yang ada rasa sesal, penat dan lelah pada diri kita yang akhirnya timbul akibat yang tidak menyenangkan pada anak.
8. Minat atau ketertarikan pada suatu hal (興味の進点化=kyoumitenka) ditambah dengan pengalaman konsentrasi (熱中体験= shuchuutaiken) akan meningkatkan Kekuatan konsentrasi (Shuchuryoku集中力).
Jadi bila kita ingin menyuruh atau bicara pada anak lihatlah apa yang sedang dia lakukan, apabila kita sering memotong aktifitasnya misal dia sedang main balok kemudian kita bilang "ayo sebentar lagi kamu les piano, atau abis itu kamu belajar bahasa inggris lalu ini lalu itu dst dst" Bisa jadi kemampuan konsentrasinya terus terganggu yang pada akhirnya akan mengurangi kemampuan konsentrasi otaknya karena terlalu banyak perintah dan interupsi.
9. Marah itu tidak ada gunanya baik bagi anak maupun bagi kita orang tuanya. yang ada kita lelah anakpun jadi stress dibuatnya.
10. Tahu kanji otona 大人 (Orang Dewasa)? dulunya kanji ini ditulis 音無 (kanji oto=suara dan kanji nai=tidak ada) artinya ngak bersuara itu artinya sebagai orang dewasa JANGAN RIBUT! JANGAN BERISIK!  apalagi sering ngomel, hehehe...
Ijoudesu, (cukup yah)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Thank you very much for your comment.